Struktur pengulangan secara umum terdiri dari 2 bagian, yaitu :
- Kondisi pengulangan, yaitu ekspresi boolean yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pengulangan. Kondisi ini ada yang dinyatakan secara eksplisit oleh pemrogram atau dikelola sendiri oleh komputer (implisit).
- Badan pengulangan (Body). yaitu bagian algoritma yang diulang.
Di samping itu, struktur pengulangan biasanya disertai bagian berikut, yaitu :
- Inisialisasi, yaitu aksi yang dilakukan sebelum pengulangan dilakukan pertama kali.
- Terminasi, yaitu aksi yang dilakukan setelah pengulangan selesai dilaksanakan.
Inisialisasi dan terminasi tidak selalu harus ada, namun pada berbagai kasus, inisialisasi umumnya diperlukan. Struktur pengulangan secara umum pada gambar berikut :
Dalam hal ini, awal dan akhir pengulangan dinyatakan sebagai kata kunci yang bergantung pada struktur pengulangan yag digunakan. Selain itu, <inisialisasi> dan <terminasi> adalah bagian yang opsional. Di dalam algoritma, terdapat beberapa macam struktur pengulangan yang berbeda. Beberapa struktur dapat dipakai untuk masalah yang sama, namun ada notasi pengulangan yang hanya cocok dipaki untuk masalah tertentu. Pemilihan struktur pengulangan untuk masalah tertentu, dapat mempengaruhi kebenaran algoritma. Pemilihan struktur pengulangan yang tepat bergantung pada masalah yang akan diprogram. Ada tiga macam notasi struktur pengulangan, yaitu :
- Struktur FOR
- Struktur WHILE dan DO-WHILE
- Struktur REPEAT
Struktur pengulangan FOR digunakan untuk menghasilkan pengulangan sejumlah kali yang ditentukan. Jumlah pengulangan diketahui atau dapat ditentukan sebelum eksekusi. Untuk mencacah sudah berapa kali pengulangan dilakukan, kita memerlukan sebuah variabel pencacah (counter). Variabel ini nilainya selalu bertambah satu setiap kali pengulangan dilakukan. Jika cacah pengulangan sudah mencapai jumlah yang ditentukan, maka proses pengulangan berhenti.
Statement FOR digunakan untuk mengulang eksekusi suatu ungkapan dengan jumlah pengulangan yang sudah tertentu. Bentuk sintaksisnya adalah sebagai berikut :
Fungsi dari masing-masing ungkapan pada statement FOR adalah :
- Ungkapan 1 : digunakan untuk memberikan inisialisasi terhadap variabel pengendali loop.
- Ungkapan 2 : digunakan sebagai kondisi untuk keluar dari loop.
- Ungkapan 3 : digunakan sebagai pengatur kenaikan nilai variabel pencacah/pengendali loop.
Ketiga ungkapan diatas, dipisahkan dengan tanda titik koma (;). Perulangan FOR sebenarnya identik dengan bentuk perulangan WHILE, sebagai berikut :
Statement DO-WHILE digunakan untuk mengulang suatu proses selama kondisinya dipenuhi. Bentuk sintaks statement DO-WHILE adalah :
Pada pernyataan DO-WHILE, tubuh perulangan berupa pernyataan yang bisa berupa pernyataan tunggal, pernyataan majemuk maupun pernyataan kosong. Pada statement DO, mula-mula pernyataan akan dieksekusi, selanjutnya nilai kondisi akan diuji. Jika nilai kondisi benar. maka pernyataan akan dieksekusi lagi, kemudian kondisi diperiksa kembali, begitu seterusnya, sampai nilai kondisi salah.
Berbeda dengan DO-WHILE, pada statement WHILE pengujian terhadap perulangan dilakukan di bagian awal (sebelum tubuh perlungan). Bentuk umumnya adalah sebagai berikut :
Dengan pernyataan dapat berupa pernyataan tunggal, pernyataan majemuk ataupun pernyataan kosong. Dengan melihat bentuk diatas tampak bahwa ada kemungkinan pernyataan yang merupakan tubuh loop tidak dijalankan sama sekali, yaitu jika pada pengujian kondisi WHILE yang pertama kali ternyata kondisi bernilai salah.
No comments:
Post a Comment